Sosialisasi Perawatan dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah Bungker Jepang sebagai Destinasi Pariwisata
DOI:
https://doi.org/10.55340/kambampu.v1i2.1372Keywords:
perawatan, pemeliharaanAbstract
Tujuan dari kegiatan ini adalah perawatan dan pemeliharaan peninggalan Sejarah yaitu Bungker Jepang serta pengembang Potensi Pariwisata peninggalan sejarah Buncker Jepang. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan ini Adapun proses pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan observasi lapangan dimana dilakukan selama beberapa hari, dan dilanjutkan pertemuan dengan masyarakat diaula desa bola perawatan dan pemeliharaan peninggalan Sejarah yaitu Bungker Jepang serta pengembang Potensi Pariwisata peninggalan sejarah Buncker Jepang. Hasil 1) Hal yang pertama dilakukan adalah membersihkan diarea sekitar peninggalan sejarah yaitu bungker jepang, 2) melakukan pengukuran selanjutnya membuat gambar design Pembuatan Gapura Bungker Jepang, 3) Perencanaan/desain Gazebo Buncker Jepang Desa Bola, 4) Rencana adanya pemasangan patok rambu rambu jalan menuju ke bungker jepang di situ rencana dibuatkan guardrail sebagai penahan dan apabila terjadinya kecelakaan, 5) banyaknya bangunan atau objek wisata yang tidak terawat dan dibiarkan begitu saja, 6) tidak adanya listrik di dalam terowongan bungker jepang, 7) tidak adanya perawatan dan hilangnya bagian tempat terpenting peninggalan itu dan tidak adanya himbauan atau larangan di area situs sejarah bangker jepang, dan 8) menumbuhkan kesadaran pemerintah daerah, masyrakat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta seluruh lapisan masyarakat untuk serta menjaga dan merawat situr sejarah yaitu bungker jepang. Kesimpulan Adapun proses pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diawali dengan observasi lapangan dimana dilakukan selama beberapa hari, dan dilanjutkan pertemuan dengan masyarakat diaula desa bola sehingga melihat tidak adanya Gapura Buncker Jepang, tidak adanya Gazebo di Bungker, patok rambu rambu jalan menuju ke bungker jepang, banyaknya bangunan atau objek wisata yang tidak terawat dan dibiarkan begitu saja, tidak adanya listrik di dalam terowongan bungker jepang dan tidak adanya perawatan dan hilangnya bagian tempat terpenting peninggalan. serta menumbuhkan kesadaran pemerintah daerah, masyrakat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta seluruh lapisan masyarakat untuk serta menjaga dan merawat situr sejarah yaitu bungker jepang.
Downloads
References
Budhiman, Ageng. 1992. Benteng Menara Abad XIX di Pulau Bidadari, Perairan Teluk Jakarta (Tinjauan Bentuk dan Fungsi). Universitas Indonesia
Chawari, Muhammad. 2013. Sistem Pertahanan Jepang di Jawa (stdi berdasarkan tinggalan Gua Jepang di Banyumas Jawa Tengah. Berkala Arkeologi. Vol 33. Edisi No 1/Mei. 2013.
Chawari, Muhammad. 2015. Model Pertahanan Jepang di Kabupaten Lumajang dan Jember, Jawa Timur: Tipologi dan Arah Sasaran. Berkala Arkeologi.35 (2): 163–78.
Denzin, K. dan Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Harkantiningsih, Naniek. 2014. Pengaruh kolonial di Nusantara. Kalipataru, Majalah Arkeologi Vol. 23. No.1, Mei 2014. Hal 77.
Miskawi, dkk. 2021. model pengembangan pariwisata berbasis potensi cagar budata di banyuwangi. jurnal sandhyakala, volume 2, nomor 2, juli 2021.
Pemerintah Kabupaten Buton Selatan, 2022. Laporan Profil Desa Bola 2022. Batauga
Salim, M.1971. Ichtisar Sedjarah Perang Dunia II. Departemen Pertahanan - Keamanan Pusat Sedjarah ABRI.
UU Nomor 11 Tahun 2010 Tentang cagar budaya