Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton

Authors

  • Surianti Surianti Universitas Dayanu Ikhsanuddin
  • Arham Arham Universitas Dayanu Iksanuddin

DOI:

https://doi.org/10.55340/jmi.v6i1.588

Keywords:

Beton, Bahan Tambah, Serat Sabut Kelapa, Kuat Tekan Beton, Karakteristik Material

Abstract

Beton terdiri dari bahan campuran semen, kerikil, pasir, air dan bahan tambah. Penggunaan bahan tambah berupa serat sabut kelapa diharapkan dapat memberi peningkatan kuat tekan beton pada beton normal. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik agregat kasar dan halus dari Desa Burukene Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan, pengaruh serat sabut kelapa sebagai bahan tambah terhadap kuat tekan beton serta membandingkan kekuatan beton normal dengan beton campuran serat sabut kelapa. Pembuatan campuran beton mengacu SK SNI T-15-1990-003 tentang “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal”. Benda uji untuk pengujian kuat tekan beton adalah silinder ukuran 15x30 cm. Variasi konsentrasi penambahan serat sebesar 0%, 0,25%, 0,5%, dan 0,75% terhadap berat benda uji beton. Hasil pengujian karakteristik material yang diperoleh melalui hasil pemeriksaan terhadap material asal dari Desa Burukene Kecamatan Batauga masing – masing jenis pemeriksaan ada yang masuk dalam standar namun ada juga yang tidak masuk standar pemeriksaan yang disyaratkan. Bahan tambah serat sabut kelapa yang digunakan berasal dari Kelurahan Kamaru Kecamatan Lasalimu Kabupaten Buton dengan panjang serat 5 cm. Benda uji yang di rencanakan 36 buah dengan masing-masing proporsi 9 buah benda uji. Beton normal umur 28 hari sebesar 193,2 Kg/cm², beton penambahan serat 0,25% umur 28 hari sebesar 205,2 Kg/cm², beton penambahan serat 0,5% umur 28 hari sebesar 169,9 Kg/cm², beton penambahan serat 0,75% umur 28 hari sebesar 126,2 Kg/cm². Dari hasil pengujian kuat tekan beton dengan bahan tambah serat sabut kelapa sebanyak 0,25% terhadap berat benda uji meningkat kuat tekan betonnya dari beton normal sebesar 6,21% .

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim, Bidang Pengujian dan Pengembangan Teknologi. 2010. Persyaratan SNI, Buku I, Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan .Makassar.

Anonim, Bidang Pengujian dan Pengembangan Teknologi., 2010. Persyaratan SNI, Buku II, Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar

Anonim, Badan Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan.,2010. Pengendalian Mutu Pekerjaan Beton, Kementrian Pekerjaan Umum, Bandung

ASTM C 33/03.Standar Spesifikasi For Concrete Aggregates.

Darmanto, S., Umardani, Y., Sumantri, H., Sutanto, A. (2011). Peningkatan Kekuatan Serat Sabut Kelapa Dengan Perlakuan Alkali. Teknis.Vol. 6, No. 3.

Departemen Pekerjaan Umum Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan. (2010). Teknologi Beton. Makassar: Laboratorium BBPJN VI Makassar.

Eniarti,M.(2006).Pengaruh Pemanfaatan Serat Sabut Kelapa terhadap perbaikan Sifat Mekanik Beton Normal, Laporan Penelitian Dosen Muda, Jakarta.

Ir. Tri Mulyono, MT, Teknologi Beton, Penerbit Andi.Yogyakarta. 2005

Ronald Marpaung, R., Karolina, R. (2012). Pengaruh Penambahan Sabut Kelapa Pada Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan Dan Sebagai Peredam Suara. Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan.

Tjokrodimuljo, K, (2007), Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Zulkifli, dkk. (2013). Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa terhadap Kuat Tekan Beton pada Beton Normal. Universitas Halu Oleo Jurusan Teknik Sipil: Kendari

Downloads

Published

2017-05-24