Analisis Stealth Conflict : Dampak Kebijakan Strategi Keamanan Indonesia Dalam Konflik Papua Barat
DOI:
https://doi.org/10.55340/jbi.v1i1.1459Keywords:
Konflik Siluman, Kebijakan Keamanan, Media Massa, Masyarakat InternasionalAbstract
Konflik Papua Barat telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan dampak kemanusiaan yang signifikan terhadap masyarakat Papua Barat. Namun, perhatian masyarakat internasional terhadap konflik ini terbatas, dan ini mengundang pertanyaan mengapa konflik ini diabaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mungkin menjadi alasan mengapa masyarakat internasional mengabaikan konflik Papua Barat. Indonesia, dengan kebijakan strategis keamanannya menentukan sejauh mana konflik Papua Barat mendapatkan perhatian internasional, dan hal ini dapat menjelaskan mengapa konflik ini sering dianggap sebagai “stealth conflict” yang kurang mendapat perhatian yang seharusnya dari masyarakat internasional. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan tinjauan literatur komprehensif. Hasil analisis menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi ketidaksetaraan perhatian terhadap konflik ini, termasuk kepentingan nasional, kedekatan geografis, kemampuan untuk mengidentifikasi, kemampuan untuk bersimpati, kerumitan konflik, dan kurangnya sensasionalisme. Terdapat juga dampak dari kebijakan non-intervensi dalam konflik ini. Sebagai hasilnya, konflik Papua Barat cenderung kurang dikenal di arena internasional daripada diabaikan, dan kompleksitas serta ketidakpastian konflik mempengaruhi minat masyarakat internasional untuk terlibat. Kesimpulannya, upaya untuk mendapatkan perhatian internasional terhadap konflik Papua Barat harus memperhitungkan faktor-faktor ini dan bekerja menuju pemahaman yang lebih baik tentang situasi di Papua Barat.
Downloads
References
BBC Indonesia. (2019). Wartawan asing ke Papua dan Papua Barat dibatasi: ’Langkah tak konsisten dan “ketakutan pemerintah.” Bbc.Com/Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49561177
Chauvel, R. (2021). West Papua: Indonesia’s last regional conflict. Small Wars & Insurgencies, 32(6), 913–944.
CNN Indonesia. (2023). Mahfud Akui Pemekaran Papua Politis: Ada Gerakan Separatis di Tengah. Cnnindonesia.Com. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230531203830-32-956504/mahfud-akui-pemekaran-papua-politis-ada-gerakan-separatis-di-tenga
Elisabeth, A. (2004). Pemetaan peran & kepentingan para aktor dalam konflik di Papua. Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (PMB)-LIPI,.
Galtung, J. (2003). Peace Journalism. Media Asia, 30(3), 177–180.
Godschalk, J. A. (2010). Geelvink Bay: Carl Wilhelm Ottow and Johann Gottlob Geissler, A Brief Survey of the Land and People on the Northeast Coast of New Guinea (Mansinam, 29 January 1857). White on Black: Writings on Oceania, 1(Early Accounts of Melanesian Cultures).
Gurr, T. R. (1970). Relative deprivation and the impetus to violence. In Why Men Rebel (pp. 22–58).
Hawkins, V. (2016). Stealth conflicts: How the world’s worst violence is ignored. Routledge.
Hernawan, J. B. (2005). Papua, Land of Peace: Addressing Conflict Building Peace in West Papua. Office for Justice and Peace, Catholic Diocese of Jayapura.
Hutubessy, F. K. (2019). Pergerakan Sakralitas-Nasionalisme Papua: Pola Pergerakan Aliansi Mahasiswa Papua dalam Ruang Solidaritas di Yogyakarta. Mozaik Humaiora, 19, 26–36.
Indahono, B. (2020). Fight for freedom: new research to map violence in the forgotten conflict in West Papua. The Conversation. https://theconversation.com/fight-for-freedom-new-research-to-map-violence-in-the-forgotten-conflict-in-west-papua-128058
King, P. (2006). In Defence of the Papua Sympathisers: A Rejoinder to Ed Aspinall. Policy and Society, 25(4), 131–137.
Krisiandi, D. E. N. (2021). Stafsus Presiden: Pembangunan Jalan Trans Papua Capai 3.446 Kilometer. Kompas.Com. https://nasional.kompas.com/read/2021/09/25/21093041/stafsus-presiden-pembangunan-jalan-trans-papua-capai-3446-kilometer
Mahendra, B. (2023). Connie Bakrie Menduga Tentara Bayaran yang Serang TNI di Papua, Harus Operasi Militer. RMOL. https://keamanan.rmol.id/read/2023/04/20/571331/connie-bakrie-menduga-tentara-bayaran-yang-serang-tni-di-papua-harus-operasi-militer
Pratama, Y. (2016). Otonomi Khusus Provinsi Papua dan Papua Barat, Peluang, Tantangan, dan Harapan. Polkam.Id.
Purwaningsih, A. (2018). Papua killings revive forgotten conflict. DW. https://www.dw.com/en/papua-killings-revive-debate-on-decades-old-conflict/a-46664456
Rizkinaswara, L. (2019). Leski Rizkinaswara. Pembatasan Akses Internet Di Papua Sesuai Hukum. https://aptika.kominfo.go.id/2019/09/pembatasan-akses-internet-di-papua-sesuai-dengan-dasar-hukum/
Soukotta, T. (2019). Kolonialisme dan Rasisme: Fondasi Sikap Indonesia terhadap Papua. Tirto.Id. https://tirto.id/kolonialisme-dan-rasisme-fondasi-sikap-indonesia-terhadap-papua-eg6e
Sumule, A. (2004). Protection and Empowerment of the Rights of Indigenous People of Papua (Irian Jaya) Over Natural Resources under Special Autonomy: from legal opportunities to the challenge of implementation (Resource Management in Asia-Pacific Working Paper No. 36). Resource Management in Asia-Pacific Program, Division of Pacific and Asian History.
Sutrisno, E. (2020). Tujuh Jalan Menuju Percepatan Pembangunan Papua. Indonesia.Go.Id. https://www.indonesia.go.id/narasi/indonesia-dalam-angka/ekonomi/tujuh-jalan-menuju-percepatan-pembangunan-papua
The Guardian. (2019). Freedom of the press in Indonesian-occupied West Papua. Theguardian.Com. https://www.theguardian.com/media/2019/jul/22/freedom-of-the-press-in-indonesian-occupied-west-papua
Viartasiwi, N. (2013). The prospect of mediation in West Papua-Indonesia Conflict transformation. 立命館国際研究, 26, 2.
Wibowo, T. H. (2005). The emergence of Papuan Tribal Governance: A case study of societal knowledge creation. Japan Advance Institute of Science and Technology.
Widjayanto, A. (2023). Pola Kekerasan di Papua.
Widodo, N. K. A. U. P. (2023). Menilik Politisasi Konflik Papua : Dilema Isu Keamanan Indonesia. Jurnal Kewarganegaraan, 7(1).
Wonda, S., & Yoman, S. S. (2009). Jeritan bangsa: rakyat Papua Barat mencari keadilan (J. F. Tualaka (ed.)). Galangpress.