Pengaruh Jenis Varietas Dan Dosis Pupuk Kascing Terhadap Produktivitas Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merril)
Keywords:
kedelai, varietas, pupuk kascing, pertumbuhan, produktivitasAbstract
Kedelai merupakan komoditas bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri sebagai penyedia sumber protein dan lemak yang memadai bagi manusia dan ternak. Kebutuhan kedelai setiap tahunnya terus mengalami peningkatan namun produktivitasnya setiap tahun terus menurun. Hal ini disebabkan oleh : 1) Terbatasnya ketersediaan varietas unggul bermutu baik dari segi jumlah maupun kualitas saat diperlukan, 2) usaha perluasan areal pada lahan bukaan baru pada umumnya menghadapi kendala kemasaman tanah yang tinggi, dan 3) penggunaan pupuk yang kurang efisien. Beberapa upaya yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan penggunaan varietas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulanApril 2022 sampai dengan mei 2022 dan bertempatdiKecamatan Bungi. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial. Perlakuan pertama adalah jenis varietas yang terdiri dari 2 taraf yaitu 1) varietas kipas merah (V1), dan 2) varietas grobogan (V2). Perlakuan kedua yaitu Dosis pupuk kascing: 1) 125 gram, (D1), 2) 150 gram (D2) dan 3) 175 gram (D3). Masing-masing taraf perlakuan varietas dikombinasikan dengan perlakuan dosis pupuk kascing, selanjutnya dikelompokan menjadi tiga kelompok sehingga secara keseluruhan berjumlah 18 unit perlakuan. Berdasrkan hasil dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan yaitu pemberian dosis pupuk kascing terhadap penggunaan jenis varietas kedelai tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai.
Downloads
References
Adisarwanto, 2006. Budidaya dengan pemupukan yang efektif dan pengoptimalan peran bintil akar kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.
Ahmad, K. 2019. Pupuk dan Pemupukan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Bey, A dan I. Las. 2013. Strategi Pendekatan Iklim dalam Usaha Tani. Kapita Selekta dalam Agrometerorologi. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.
BPS., 2018. Data Produksi kedelai lima tahun terakhir. www.pertanian.go.id/home.Diunduh pada tanggal 31 Januari 2019.
Hardadi, S.S., 2018. Pengantar agronomi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Jumin. H. B. 2015. Dasar-dasar Agronomi. Raja Grafindo Perseda. Jakarta. Cetakan kelima.
Marliah, Nurhayati dan Isma, 2011. Pengaruh pemberian pupuk organik dan jenis mulsa organik terhadap pertumbuhan dan hasil kedelai (Glycine max (L.) Merril). Aceh.
Martodireso dan Suryanto, 2001. Pemupukan organik hayati. Kanisius.Yogyakarta.
Nurjen, M., Sudiarso, dan A. Nugroho. 2012. Peranan pupuk Kotoran Ayam dan Pupuk Nitrogen (Urea) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) Varietas sriti. Agrivita.
Rohmah, E. A., dan Saputro, B. 2016. Analisis pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max (L.)Merril) varietas grobogan pada kondisi cekaman genangan.
Sudadi, P. 2014. Penentuan KualitasAir Tanah Melalui Analisis Unsur Kimia Terpilih. Buletin Geologi Tata Lingkungan. Jakarta.
Suwardjo, H. 2013. Rakitan teknologi menunjang usahatani untuk mikro DAS dan TDM. Pemaparan hasil penelitian terapan sistem DAS kawasan perbukitan kritis DIY. Proyek bangun Desa II Komponen 8-YUADP.
Silvia, G.T., Noor, S.M., dan Erhaka, E.M., 2012. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum Frutescent L.) terhadap pemberian pupuk kandang kotoran kambing pada tanah ultisol.