PENGARUH BAGIAN THALLUS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KANDUNGAN KARAGINAN Eucheuma denticulatum DENGAN METODE JARING APUNG TERPROTEKSI DI PERAIRAN PANTAI LAKEBA KOTA BAUBAU
DOI:
https://doi.org/10.55340/aqmj.v4i1.250Keywords:
Eeucheuma denticulatum, karaginan, pertumbuhan thallusAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui laju pertumbuhan dan kandungan karaginan rumput laut Euheuma denticulatum pada bagian thallus yang berbeda dengan metode rakit jaring apung terproteksi. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), tiga perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan A (pangkal thallus), B (thallus tengah), dan C (thallus ujung), dengan bobot awal masing-masing 2000 gram. Data pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA).
Hasil penelitian menunjukan bahwa bagian thallus yang berbeda tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik Eucheuma denticulatum dengan metode jaring apung terproteksi. Pertumbuhan bobot mutlak tertinggi Eucheuma denticulatum adalah 2782 gram, laju pertumbuhan spesifik tertinggi 1,78 %, dan kadar karagenan Eucheuma denticulatum tertinggi 49,88%.
Downloads
References
Anggadiredja, T.J, Achmad, Z, Haripurwanto, Sri, I., 2006. Rumput laut pembudidayaan, pengolahan dan pemasaran komoditas perikanan potensial. Penebar Swadaya. Jakarta. 147 hal.
Anonim, 2015. Sulawesi Tenggara dalam Angka 2015. Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara, Kendari.
Atmadja WS, Kadi A, Sulistijo, Rahmaniar S. 1996. Pengenalan Jenis-jenis Rumput Laut Indonesia. Jakarta : Puslitbang Oseanologi LIPI.
Aslan, L. M., 1998. Budidaya Rumput Laut. Kanisius . Yogyakarta.
Aslan, L.M. 2005. Budidaya Rumput Laut. Penerbit Kanisius, Yogyakarta, Indonesia, pp. 65-68.
Boyd, E. C, 1979. Water Quality in Warm Water Fish Ponds. Auburn University. Agriculture Experiments Station. Auburn. 359 p.
Dahuri, R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut, Aset Pembangunan berkelanjutan Indonesia. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Dawes, C.J., Matheieson, A.C., Chenney, D.P., 1974. Ecological studies of Floridean Eucheuma cottonii (Rhodophyta, Gigartinales. I. Seasonal Growth and Reproduction). Bull. Mar. Sci. 24 : 235-273.
Effendy, H., 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisisus. Yogyakarta.
Glenn, E.P., Doty, M.S., 1981. Photosynthesis and respiration of the tropical red seaweeds, Eucheuma striatum (Tambalang and Elkhorn Varieties) and E. denticulum. Aquatic Botany Vol. 10 No. 4 Elsevier Scintefic Publishing Company. Amsterdam.
Hadi, S. 1986. Metodology Research I. Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi, UGM. Yogyakarta.
Hurtado et al., 2008. Growth and carrageenan quality of Cappaphycus striatum far. Sacchol grown at different stocking densities, durationof culture and depth.
J Appl Phycol 20:551-555 hal.
Indriani, H., dan Sumiarsih, E., 1991. Budidaya, Pengolahan, dan Pemasaran Rumput Laut (cetakan 1) Penebar Swadaya, Jakarta.
Kadi, A. 2006. Struktur komunitas makroalgae di Pulau Pengelap, Dedap, Abang Besar dan Abang Kecil Kepulauan Riau. Jour. Mar. Sci. Univ. Diponegoro 11(4) : 234 – 240.
Mukti, ED. (1987) Ekstraksi Analisa Sifat Fisika Kimia Karaginan Dari Rumput Laut Laut Jenis Eucheuma Cottonii. Unpublished Article. Fateta Ipb Bogor.
Soegiarto, AW., Sulistijo, Mubarak H. 1978. Rumput Laut Algae. Manfaat,Potensi dan Usaha Budidayanya. Jakarta: Lembaga Oseanologi Nasional.LIPI. hlm 87.
Sulistijo, Atmadja, W.S.. 1977. Usaha pemanfaatan bibit steak alga laut Eucheuma spinosum (L) J. Agardh di Pulau-pulau Seribu untuk dibudidayakan. Jakarta: LON LIPI. hlm 433-449.
Suparmi dan Sahri, A. 2009. Mengenal Potensi Rumput Laut : Kajian Pemanfaatan Sumber Daya Rumput Laut dari Aspek Industri dan Kesehatan. Sultan Agung Vol XLIV NO. 118.
Supit, S. D. 1989. Karakteristik Pertumbuhan dan kandungan Carragenan Rumput Laut (Eucheuma alvarezii) yang berwarna Abu-abu Coklat dan Hijau yang ditanam di Goba Lambungan Pasir Pulau pari. Karya Ilmiah. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
Supit. R. L. 2005. Analisis pertumbuhan dan kandungan karaginan alga Kappaphycus alvarezii (doty) doty yang dibudidayakan dengan metode tali tunggal lepas dasar (off-bottom monoline method) di perairan desa bolok kecamatan kupang barat kabupaten kupang. Fakultas Perikanan. Kupang. 5-15 hal