Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Membayar Iuran BPJS Non PBI Pada Pasien di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar

Authors

  • Khairunnisa Assyarifah Universitas Hasanuddin
  • Indar Indar Universitas Hasanuddin
  • St Rosmanely Universitas Hasanuddin

DOI:

https://doi.org/10.55340/kjkm.v6i2.1055

Keywords:

BPJS, Iuran, Kepatuhan, Non PBI

Abstract

Latar Belakang: Komponen terpenting untuk memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan, yaitu kepatuhan dalam membayar iuran JKN bagi peserta mandiri. Pembayaran iuran setiap bulannya maksimal tanggal 10. Tujuan: untuk meneliti faktor yang berhubungan dengan kepatuhan membayar iuran BPJS Non PBI pada pasien di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cross sectional study, dengan besar sampel 137 responden di instalasi rawat jalan, teknik pengambilan data membagikan pertanyaan dari kuisioner dan wawancara terhadap responden, penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar, dan teknik analisis data dilakukan dengan uji chi-square. Hasil: Hasil penelitian dari enam variabel yang peneliti ambil. Ternyata, dua diantaranya menunjukkan ada hubungan  pendapatan dan motivasi terhadap kepatuhan membayar iuran BPJS Non PBI pada pasien di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Sedangkan empat variabel tidak ada hubungan antara pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, dan persepsi terhadap kepatuhan membayar iuran BPJS Non PBI pada pasien di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Kesimpulan: Kesimpulan pada penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pendapatan (p=0,000)  dan motivasi (p=0,000), dan tidak ada hubungan antara pendidikan (p=0,030), pekerjaan (p=0,024), pengetahuan (p=1,000), dan persepsi (p=0,013) terhadap kepatuhan membayar iuran BPJS Non PBI pada pasien di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Saran kepada BPJS Kesehatan untuk memberikan sosialisasi atau informasi kepada peserta BPJS Kesehatan agar peserta dapat termotivasi untuk patuh dalam membayar iuran BPJS dan menyukseskan program JKN.

Downloads

Download data is not yet available.

References

A, N. L., Nabila, W., & Fajrini, F. (2020). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kepatuhan Peserta Mandiri Membayar Iuran BPJS di Kelurahan Benda Baru. 84–92.

Aisah, S. (2022). Hubungan Antara Persepsi, Pendapatan, Dan Jarak Tempuh Menuju Tempat Pembayaran Dengan Kepatuhan Membayar Iuran Segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) di RS X Kab Bogor Tahun 2021. Indonesian Scholar Journal of Medical and Health Science, 1(08), 268–276.

Badan Pusat Statistik. (2021). Jumlah Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus, Puskesmas, Klinik Pratama, dan Posyandu Menurut Provinsi 2021. Badan Pusat Statistik Indonesia, 1–5. https://www.bps.go.id/indikator/indikator/view_data_pub/0000/api_pub/biszcFRCUnVKUXNnTDZvWnA3ZWtyUT09/da_04/1

Haq, M. S., Fachrin, S. A., & Alwi, M. K. (2022). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Membayar Iuran BPJS Peserta Mandiri Di Puskesmas Rappokalling Kota Makassar. 3(2), 2067–2075.

Jannah, M., Septiyani, & Nurgahayu. (2022). Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Membayar Iuran BPJS Kesehatan Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Wawondula. Window of Public Health Journal, 2(6), 1772–1781. https://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/woph/article/view/370%0Ahttps://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/woph/article/download/370/224

Mokolomban, C., Mandagi, C. K. F., & C.Korompis, G. E. (2018). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Peserta Mandiri Dalam Membayar Iuran Jaminan Kesehatan Nasional Di Wilayah Kerja Puskesmas Ranotana Weru Kota Manado. 7.

Widyanti, N. (2018). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Membayar Iuran BPJS Mandiri Pada Pasien Di RSUD Labuang Baji Kota Makassar.

Zain, S. F., & Batara, A. S. (2021). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Membayar Iuran BPJS Mandiri Di RSUD Mamuju. 2(2), 1068–1077.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Khairunnisa Assyarifah, Indar, I., & Rosmanely, S. (2023). Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Membayar Iuran BPJS Non PBI Pada Pasien di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar. Kampurui Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(2), 72-77. https://doi.org/10.55340/kjkm.v6i2.1055