Kuat Tarik Belah Beton dengan Penambahan Serat Polyethylene Terephthalate
DOI:
https://doi.org/10.55340/jmi.v12i1.1236Keywords:
beton serat, polyethylene terephthalate, kuat tarik belahAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat penggunaan serat Polyethylene Terephthalate (botol plastik) pada campuran beton ditinjau dari nilai kuat tarik belah. Variasi penambahan serat yaitu sebesar 0% dan 0,5%, dengan ukuran penampang serat ± 1 mm dan panjang 3cm, 5cm, serta 8 cm. Pengujian ini meliputi uji karakteristik agregat dan uji kuat tarik belah beton pada umur perawatan 3 hari, 7 hari dan 28 hari. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder ukuran 150 mm x 300 mm dengan perencanaan pembuatan beton mengacu pada SNI 03-2384-2000. Setiap variasi dibuat 9 benda uji dengan jumlah keseluruhan 36 benda uji. Hasil pengujian dengan penambahan serat polipropilena pada kuat tarik belah beton dengan variasi penambahan serat 0% dan 0,5% dengan panjang serat 3cm, 5cm, dan 8cm pada umur 3 hari berturut-turut sebesar 0.75 MPa, 1.01 MPa, 0.66 MPa dan 0.61 Mpa, pada umur 7 hari sebesar 1.20 MPa, 1.60 MPa, 1.04 MPa dan 0.97 MPa, serta pada umur 28 hari sebesar 1.81 MPa, 2.47 MPa, 1,56 MPa dan 1.48 MPa. Berdasarkan hasil pengujian, maka penambahan serat PET (Polyethylene Terephthalate) yang optimum terhadap kuat tarik belah beton yaitu pada variasi panjang serat 3cm.
Downloads
References
Annual Book of ASTM Standars. (2002). ASTM C 31. Practice for Making and Curing Concrete Test Speciments in the Field, ASTM Internasional, West Conshohocken, PA.
Annual Book of ASTM Standars. (2002). ASTM C 192. Practice for Making and Curing Concrete Test Speciments in the Laboratory, ASTM Internasional, West Conshohocken, PA.
Annual Book of ASTM Standars. (2002). ASTM C 642. Test Method for Density, Absorption, and Voids in Hardened Concrete, ASTM Internasional, West Conshohocken, PA.
Anonim. (19820. State Of Art Report on Fiber Reinforced Concrete (Michigan: Reprt ACI 544.IR-81.1982).
Armidion, Rocky & Tanjung Rahayu. (2018). Peningkatan Nilai Kuat Tarik Belah dengan Campuran Limbah Botol Plastik Polyetylene Terephthalate. Jurnal KONSTRUKSIA, 10(1), 117-126.
Asroni, Ali. (2010). Balok dan Pelat Beton Bertulang. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Bagariang. (2014). Pemanfaatan Limbah Kaleng Bekas Sebagai Serat dan Penambahan Fly Ash Terhadap Sifat Mekanis Beton. Tugas Akhir, Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.
Departemen Pekerjaan Umum. (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, SNI-03-2847-2002. Bandung : Badan Standarisasi Nasional.
Departemen Pekerjaan Umum. LPMB. (1989) Spesifikasi Agregat Sebagai Bahan Bangunan. SK SNI S-04-1989-F. Bandung: DPU- Yayasan LPMB
Departemen Pekerjaan Umum. LPMB. Metode Pengujian Kuat Tarik Beton. SK SNI-03-2491-2002. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum,:
Ferguson, Phil M.. (1986). Dasar-Dasar Beton Bertulang. Jakarta : Erlangga.
Hayu, Gati Annisa. (2016). Pengaruh campuran polyethylene terephthalate Terhadap Kuat Tekan Beton Mampat Sendiri. Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan, 1(01), 96-103.
Lestariono, Bambang Mahendra. (2008). Penggunaan Limbah Botol Plastik (PET) Sebagai Campuran Beton Untuk Meningkatkan Kapasitas Tarik Belah dan Geser. Skripsi, Universitas Indonesia.
Mulyono, Tri. (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta : Penerbit Andi.