Studi Karakteristik Aspal Porous Dengan Aspal Penetrasi 60/70 Sebagai Bahan Pengikat

Authors

  • Laswar Gombilo Bitu Universitas Dayanu Ikhsanuddin
  • Ainun Ainun Universitas Dayanu Iksanuddin

DOI:

https://doi.org/10.55340/jmi.v6i1.586

Keywords:

Aspal Porous, Aspal Penetrasi 60/70, Marshall Test, Permeabilitas, Porositas

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik aspal porous dengan aspal penetrasi 60/70 sebagai bahan pengikat dan mengetahui kemampuan aspal porous sebagai perkerasan lentur dengan aspal penetrasi 60/70 sebagai bahan pengikat.
Dalam penelitian ini metodologi penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen di laboratorium. Beberapa variabel yang diteliti diantaranya Porositas /VIM, Stabilitas, Flow, Marshall Quotient (MQ), dan Permeabilitas. Perencanaan benda uji dilakukan dengan menentukan komposisi campuran baik penentuan komposisi agregat maupun penentuan kadar aspal rencana. Variasi kadar aspal rencana yaitu: 4%, 4,5%, 5%, 5,5% dan 6%.
Dari hasil pengujian aspal porous menggunakan aspal penetrasi 60/70 sebagai bahan pengikat memiliki nilai Porositas /VIM : 16,25 %, 41,7 Stabilitas : 423,0 kg, Flow : 3,50 mm, Marshall Quotient (MQ): 127,4 kg/mm, Permeabilitas : 0,54 cm/det. Aspal porous yang menggunakan aspal minyak penetrasi 60/70 sebagai bahan pengikat dalam penelitian ini tidak memenuhi spesifikasi sebagai perkerasan lentur untuk badan jalan karena memiliki nilai stabilitas yang rendah yaitu 423,0 kg < 500 kg, sehingga aspal porous dalam penelitian ini hanya dapat digunakan sebagai bahan konstruksi jalan dengan pembebanan yang rendah. Tetapi aspal porous tergolong bahan konstruksi jalan yang ramah lingkungan, karena memiliki porositas sehingga dapat meloloskan air dengan baik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ali,N.2010.KajianEksperimentalCampuranAspal Berpori Menggunakan Liquid Asbuton Sebagai Bahan Subsitusi Aspal Minyak Pada Lapis PermukaanJalan.

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga. 1976. Manual No.01/MN/BM/197: Pemeriksaan Bahan Aspal

Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, Direktorat Jendral Bina Marga . 2010 (Revisi 3). Divisi 6 Perkersan Aspal Seksi 6.3 Campuran Beraspal Panas: Spesifikasi Umum

.

Direktorat Jenderal Bina Marga, 1987. Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston) Untuk Jalan Raya SKBI-2.4.26.1987, Departemen Pekerjaan Umum

Direktorat Jenderal Bina Marga, 1999. Pedoman Perencanaan Pedoman Teknis No. 025/T/BM/1999, Departemen Pekerjaan Umum.

Djumari, D. Sarwono. 2009. Perencanaan Gradasi Aspal Porus Menggunakan Material Lokal dengan Metode Pemampatan Kering. Jurnal penelitian Media Teknik Sipil Volume IX:9-14.

Federal Highway Administration. 1990. Technical Advisory Open GradedFriction Courses. Department of Transportation.

Khalid, H. Perez Jimenez, F.K. 1994, Performance Assessment of Spanish and British Porous Asphalt, In Cabrera, JG. & Dixon, JR. (eds), Performance and Durability of Bitumenious Materials, Proceding of Symposium, University of Leeds,London.

Kandhal. S, Pratiwi & Mallick. B, Rajib. 1998. Open Graded Asphalt Friction Course State Practice, Aubum University, Alabama, USA.

Katsuji Nishijima, Shigeo Higashi and Masaki Ikeuchi, (2009), Development of re-paved porous asphalt pavement method for reconstructing existing dense graded asphalt pavement into porous asphalt pavement using the in-place surface recycling method, Proceeding of 13th Conference of the Road Engineering Association of Asia and Australasia (REAAA),9-15

M.Miradi, A.A.A. Moleenar, M.F.C. van de Ven, (2009), Performance modeling of porous asphalt concrete using artificial intelligence, Road Materials and Pavement Design, ICAM 2009,pp.263-280.

Sukirman, Silvia. 1993. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Nova. Bandung.

Sukirman, S. 1999. Perkerasan Lentur Jalan raya. Bandung:Nova.

Sukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal Campuran Panas, Edisi Kedua. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Tm, Suprapto, 2004. Bahan dan Struktur Jalan Raya. Universitas Gadja Mada. Yogyakarta

Downloads

Published

2017-05-24