Pemanfaatan Kapur Alam Sebagai Bahan Pengganti Sebagian Semen Dengan Menggunakan Pasir Laut Pada Campuran Beton (Studi Analisis Bahan Kapur Alam Dan Pasir Laut Dari Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton)
DOI:
https://doi.org/10.55340/jmi.v6i2.596Keywords:
Beton, Bahan Tambah Kapur Alam, Pasir Laut, Kuat Tekan Beton, Karakteristik MaterialAbstract
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui komposisi penambahan kapur alam terhadap nilai kuat tekan Beton. Pembuatan campuran beton mengacu SKSNIT-15-1990-003 tentang “Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal”. Benda uji untuk pengujian kuat tekan beton adalah silinder ukuran 15 x 30. Hasil pengujian karakteristik agregat halus dan agregat kasar yang diperoleh melalui hasil pemeriksaan terhadap material asal dari Dusun Poba`a Desa Lambusango Kecamatan Kapontori Misalnya yang tidak masuk dalam standar pemeriksaan yang disyaratkan absorpsi pasir 3,23 %, modulus kehalusan pasir 4,28 %, kondisi lepas kerikil 1,27 dan kondisi padat kerikil 1,45, sedangkan yang masuk dalam standar yang di syaratkan kadar lumpur pasir 2,06 %, kadar air pasir 4,79 %, kondisi lepas pasir 1,49, kondisi padat pasir 1,67, berat jenis pasir nyata 2,74, berat jenis pasir dasar kering 2,51, berat jenis pasir kering permukaan 2,59, kadar lumpur kerikil 0,71 % kadar air kerikil 0,95 %, absorpsi kerikil 2,67 % berat jenis nyata kerikil 1,78, berat jenis kerikil dasar kering 1,69, berat jenis kerikil kering permukaan 1,74 dan modulus kekasaran kerikil 7,09. Nilai kuat tekan beton normal umur 28 hari sebesar 170,4 Kg/cm², beton dengan penambahan 22 % kapur alam umur 28 hari sebesar 147,6 Kg/cm², beton dengan penambahan 25 % kapur alam umur 28 hari sebesar 119,4 Kg/cm², beton dengan penambahan 27% kapur alam umur 28 hari sebesar 36,9 Kg/cm². Dari hasil pengujian kuat tekan beton dengan menggunakan bahan tambah Kapur Alam sebagai bahan pengganti sebagian semen, 0%, 22%, 25% dan 27% tidak mencapai kuat tekan rencana.
Downloads
References
Anonim, Bidang Pengujian dan Pengembangan Teknologi. 2010. Persyaratan SNI, Buku I, Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan .Makassar.
Anonim, Badan Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan.,2010. Pengendalian Mutu Pekerjaan Beton, Kementrian Pekerjaan Umum, Bandung
ASTM C 33/03. Standard Spesification For Concrete aggregates.
Chanra, P.A., 2011. Tinjauan Kuat Tekan Beton Dengan Metode ACI dan SNI 1990 Dengan Penambahan Bahan Adiktif. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Departemen Pekerjaan Umum Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan. (2010). Teknologi Beton. Makassar: Laboratorium BBPJN VI Makassar.
Depertemen P.U.,1990, SK SNI T-15-1990-03 (Proses Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal), LPMB: Bandung.
Depertemen P.U.,1990, SNI-03-1971-1990 (Prosedur Pengujian Kadar Air Agregat), LPMB: Bandung
Depertemen P.U., 2002, SNI-03-6669-2002 (Penentuan Kadar Lempung Bahan Pasir), LPMB: Bandung
Ir. Tri Mulyono, MT. Teknologi Beton. Penerbit Andi.
Nsruloh, Ahmad dkk. 2011. Pembuatan dan Karakterisasi Batako Ringan Yang Di Buat Dari Sludge (Limbah Padat) Industri Kertas-Semen, Semarang : Universitas Semarang
Ramang Ruslan (2012) “Subtitusi agregat halus beton menggunakan Kapur Alam dan Pasir Laut pada campuran beton” mahasiswa jurusan teknik sipil FST Undana.
Saudin. (2012). Uji Kuat Tekan Beton Dengan Menggunakan Material Dari Desa Lawele Kecamatan Lasalimu. Fakultas Teknik Sipil Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau.
Sinaga, D. H., & Wastari, D. S. (2006). Perancangan Campuran Beton. Bandung: Pusat Pengembagan Penataran Guru Teknologi Bandung.
Siregar, A. Husin dkk. 2008, Pemanfaatan Pasir Pantai dan Batu Pecah Asal Ranai Sebagai Bahan Pembuatan Beton Normal, Forum Teknik Sipil No. XVIII/1-Januari 2008. Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.
SNI T-15-1990-03. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, Bandung LPMB
Tjokrodimuljo, K. (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit KMTS FT UGM.