Pengaruh Penambahan Tempurung Kelapa Sebagai Pengganti Agregat Kasar Terhadap Nilai Kuat Tekan Dan Tarik Beto
DOI:
https://doi.org/10.55340/jmi.v7i1.602Keywords:
Beton, Agregat Kasar (Kerikil), Bahan Tambah (Tempurung Kelapa), Kuat TekanAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tempurung kelapa sebagai bahan tambah agregat kasar (Kerikil) dan untuk mengetahui berapa nilai kuat tekan dan tarik belah beton pada umur 3, 7, dan 28 hari dengan presentase Subtitusi penambahan bahan tambah tempurung kelapa 30%, 40% dan 50%. Hasil pengujian kuat tekan beton yang dicampur dengan menggunakan Subtitusi penambahan tempurung kelapa 30 % ,40% dan 50 % kuat tekannya tidak mampu melebihi kuat tekan beton normal atau mengalami penurunan kuat tekan beton. Pada umur 3 ,7 dan 28 hari terjadi penurunan kuat tekan terhadap Beton Normal. Kuat tekan sampel beton penambahan tempurung kelapa terhadap kerikil 0 %, 30 %, 40 %, 50% dengan FAS 0,54 pada umur 3 hari sebesar 183,1 Kg/Cm2, 135,9 Kg/Cm2, 102,9 Kg/Cm2, 72,7 Kg/Cm2, umur 7 hari sebesar 190,6 Kg/Cm2, 140,6 Kg/Cm, 118,0 Kg/Cm2, 83,0 Kg/Cm2 dan umur 28 hari sebesar 243,5 Kg/Cm2, 159,9 Kg/Cm2, 138,7 Kg/Cm2 , 107,6 Kg/Cm2. Sedangkan hasil pengujian kuat tarik belah beton pada umur 28 hari tidak terjadi peningkatan kuat tarik terhadap Beton Normal . Kuat tekan sampel beton penambahan tempurung kelapa terhadap kerikil 0 %, 30 %,40 %,50% pada umur 28 hari sebesar 31,7 Kg/Cm2, 17,6 Kg/Cm2, 13,9 Kg/Cm2 , 12,9 Kg/Cm2.
Downloads
References
Anonim, Bidang Pengujian dan pengembangan teknologi.(2010), Persyaratan SNI, Buku I, Dinas bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar
Anonim, Bidang Pengujian dan pengembangan teknologi.(2010), Persyaratan SNI, Buku II, Dinas bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar
Anonim, (1990), Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal( SK SNI T-15-1990-030), Departemen Pekerjaan Umum Yayasan LPMB, Bandung.
Akbar, F, Ariyanto, A dan Edinson, B. (2013). Penggunaan Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton K-100, 1, No 1, Fakultas Teknik Universitas Pasir Pangaraian, Riau.
ASTM C 33/O3. Standard Spesificaton For Concrete Aggregates.
Hartanto, Kukuh . (2014). Pemanfaatan Limbah Pecahan Tempurung Keapa Sebagai Bahan Tambah Pada Campuran Bahan Baku Batako, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mulyono, Tri. (2010). Teknologi Beton, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Juanita dan Anjarwati, Sulfah. (2014). Kajian Tempurung Kelapa Sebagai Bahan Beton Ringan, Seminar Hasil Penelitian LPPM UM Mojokerto.
Prayitno, Andi. (2013). Pemanfaatan Pecahan Tempurung Kelapa Sebagai Fyber Dalam Campuran Adukan Beton, Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rustendi, Iwan. (2014). Pengaruh Pemanfaatan Tempurung Kelapa Sebagai Material Serat Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Tarik Beton, 12, 2, XXIX.
Tjokro dimuljo, Kardiyono. (2007) Teknologi Beton. Yogyakarta. Biro penerbit KMTS FT UGM.
Tenda, R, Talinusa, OG, Tamboto, Winny, J, (2014). Pengaruh Dimensi Benda Uji Terhadap Kuat Tekan Beton, 2, 7, (344-351).
Windah S, Kumaat. J. E dkk. (2015). Pengujian Kuat Tarik Belah Dengan Variasi Kuat Tekan Beton, 3, (703-708).