PENGGUNAAN SERAT NYLON PADA BETON DITINJAU TERHADAP NILAI KUAT TEKAN DAN TARIK BELAH BETON
DOI:
https://doi.org/10.55340/jmi.v8i1.629Keywords:
Beton, Serat Nylon, Kuat Tekan Beton, Kuat Tarik Belah BetonAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penambahan serat nylon dalam volume campuran beton terhadap nilai kuat tekan dan tarik belah beton. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian kuat tekan dan kuat tarik belah beton, dimana persentase serat nylon 0%, 1%, 1,5%, 2%. Untuk kuat tekan beton pengujian dilakukan pada umur perawatan 28 hari, sedangkan kuat tarik belah beton pengujian dilakukan pada umur perawatan 3 hari, 7 hari, 28 hari, dengan dimensi benda uji silinder 15 cm x 30 cm, keseluruhan benda uji dibuat sebanyak 48 benda uji. Hasil kuat tekan beton pada umur perawatan 28 hari menunjukan hasil pada variasi presentase serat nylon 0 % diperoleh 189,2 kg/cm2, 1% diperoleh 196,2 kg/cm2, 1,5% diperoleh 194,2 kg/cm2, 2% diperoleh 184,3 kg/cm2. Untuk hasil kuat tarik belah beton menunjukan hasil pada umur 3 hari dengan presentase serat nylon 0% diperoleh 8,2 kg/cm2, 1% diperoleh 11,3 kg/cm2, 1,5% diperoleh 10,4 kg/cm2, 2% diperoleh 9,2 kg/cm2, pada umur perawatan 7 hari dengan presentase serat nylon 0% diperoleh 9,0 kg/ cm2, 1% diperoleh 12,5 kg/ cm2, 1,5% diperoleh 11,5 kg/ cm2, 2% diperoleh 10,4 kg/ cm2, pada umur perawatan 28 hari diperoleh presentase serat nylon 0% sebesar 14,1 kg/cm2, 1% diperoleh 20,7 kg/cm2, 1,5% diperoleh 19,3 kg/cm2, 2% diperoleh 17,9 kg/cm2. Dari hasil kuat tekan dan kuat tarik belah beton, nilai tertinggi didapat pada presentase penambahan serat nylon 1%.
Downloads
References
Anonim, Bidang Pengujian dan Pengembangan Teknologi., 2010.Persyaratan SNI, Buku I, Dinas Bina Marga Provinsi Sulawesi Selatan, Makassar.
Anonim. 1990. Standar Nasional Indonesia. SKSNI S – 15 – 1990 – F. Bandung: Departemen Pekerjaan Umum
Apriyatno Henry. 2007. Pengaruh Penambahan Serat Roving Terhadap Kapasitas Lentur Balok Beton Bertulang.Skripsi. Semarang: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES).
Arham. 2016. Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton (Studi Penelitian).Skripsi.Baubau: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
ASTM C 33/03.Standar Spesifikasi For Concrete Aggregates.
Badan Penerbit Universitas Semarang, 1999, Struktur Beton, Universitas Semarang, Semarang.
Departemen Pekerjaan Umum Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan.(2010). Teknologi Beton. Makassar: Laboratorium BBPJN VI Makassar.
Dipohusodo, Istimawan. 1999. Struktur Beton Bertulang. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
Felany Duan. 2004. Tinjauan Kuat Desak dan Kuat Tarik Belah Beton Dengan Penambahan Serat Tali Beneser.Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Mulyono, Tri. (2004). Teknologi Beton. Penerbit ANDI. Yogyakarta
Neville, A.M., “Properties of Concrete”3rd Edition, London: Pitman Books Ltd, 1981.
Referensi Online : http://www.bppp-tegal.com/v1/index.php?option=com_content&view=article&id=202:mengenal-fiberglass-reinforced-plastics-frp&catid=44:artikel&Itemid=85
SNI 03-2491-2002, Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, Badan Standarisasi Nasional.
Sulaksana Yudha. 2008. Pengaruh Penambahan Serat Roving Sebesar 10% Dari Volume Beton Terhadap Kuat Geser Balok Tinggi Beton Bertulang Dengan Fas 0,6. Skripsi. Semarang: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Sulhan Agung. 2006. Pengaruh Penambahan Serat Roving pada Mortar Berbahan Pengikat Campuran Semen Dan Kapur (Tinjauan Terhadap Kuat Tekan, Kuat Tarik dan Kuat Rekat).Skripsi. Semarang: Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
Tjokrodimuljo, K, (2007), Teknologi Beton, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.