ANALISA KERUSAKAN JALAN DENGAN METODE BINA MARGA SERTA ALTERNATIF PENANGANANNYA ( Studi Kasus Baubau – Mambulu STA 42+000 – STA 47+000 )
DOI:
https://doi.org/10.55340/jmi.v8i2.641Keywords:
Kerusakan Jalan, Jenis Kerusakan, Metode Bina MargaAbstract
Penelitian ini dilakukan di ruas jalan poros Baubau-Mambulu (Desa Wawoangi, Kecamatan Sampolawa, Buton Selatan) dengan mengambil total panjang sampel 1,4 km. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 10 unit pengamatan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kerusakan apa saja yang terjadi pada ruas jalan yang diteliti serta alternatif penanganan berdasarkan kerusakan yang ada. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini dengan cara deskripsi analitis. Deskripsi berarti penelitian memusatkan pada masalah-masalah yang ada pada saat sekarang. Analitis berarti data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Bina Marga. Dari hasil penelitian diperoleh luas total kerusakan yang pada jalan poros Baubau-Mambulu adalah 1176,78 m2, Pengelupasan (ekfoliation) mendominasi pada ruas jalan poros Baubau-Mambulu STA 42+000 – STA 43+400 yakni sebesar 14%. Nilai presentase kerusakan jalan terhadap luas keseluruhan pada jalan tersebut dengan panjang ruas 1,4 km adalah 27,65% dengan nilai prioritas jalan adalah 11 yang berarti jalan tersebut dimasukkan dalam program pemeliharaan rutin. Adapun metode penanganan kerusakan yang digunakan yang masuk dalam kegiatan pemeliharaan rutin berupa pengaspalan (P2), Penambalan Lubang (P5) dan Penutupan retak (P3).
Downloads
References
Anas, A, 2011, “Evaluasi Kondisi Dan Kerusakan Perkerasan Lentur Di Beberapa Ruas Jalan Kota Kendari Dengan Metode PCI (Studi Kasus : Ruas Jalan di Kecamatan Kota Kendari)”, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Universitas Haluoleo, Kendari.
Anonimus, 1983, Petunjuk Pelaksanaan Laburan Aspal Satu Lapis (BURTU), Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. No/PT/B/1983).
Anonimus, 1983, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Pasir (LATASIR), Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. No.02/PT/B/1983).
Anonimus, 1983, Petunjuk Pelaksanaan Laburan Aspal (BURAS), Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. No.05/PT/B/1983).
Anonimus, 1983, Petunjuk Laburan Aspal Dua (BURDA), Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. No.14/ST/BM/19
Anonimus, 1983, Perawatan Jalan, Manual Pemeliharaan Jalan Jilid Ia. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.
Aris, M, Et all, 2012, “Analisa Kondisi Kerusakan Jalan Pada Lapisan Permukaan (Studi Kasus : Jalan Adi Sucipto Sungai Raya Kubu Raya)”
Direktorat Jenderal Bina Marga. 1995 “Manual Pemeliharaan Rutin Untuk Jalan Nasional dan Jalan
Propinsi, Jilid II : Metode Perbaikan Standar”, Departemen Pekerjaan Umum Indonesia.
Direktorat Pembinaan Kabupaten. 1995, “Petunjuk Untuk Persiapan Program Pemeliharaan Jalan Kebupaten (No.018/T/BI/1995)”, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen pekerjaan Umum, Jakarta.
Direktorat Pembinaan Kota. 1990, “Tata Cara Penyusunan Pemeliharaan Jalan Kota (No.018/T/1990)”, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Ichsan, et all, 2014, “Studi Evaluasi Tingkat Kerusakan Permukaan Jalan Untuk Menentukan Jenis Penanganan Dengan Sistem Penilaian menurut Bina Marga (Studi Kasus : Ruas Jalan Bireuen-Takengon)”, Aceh.
Saputro, D.A, 2011, “Evaluasi Kondisi Jalan Dan Pengembangan Prioritas Penanganannya (Studi Kasus di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)”, Jurnal Rekayasa Sipil / Volume 5, No. 2, Universitas Brawijaya, Malang.
Sukirman, S, 1995, “Perkerasan Lentur Jalan Raya”, Erlangga,Jakarta.
Supardi, 2013, “Evaluasi Kerusakan Jalan Pada Perkerasan Rigid Dengan Menggunakan Metode Bina Marga (Studi Kasus : Ruas Jalan Sei Durian-Rasau Jaya).
Suswandi, A, 2008, “Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Dengan Metode Pavement Condition Index (PCI) Untuk Menunjang Pengambilan Keputusan (Studi Kasus : Jalan Lingkar Selatan, Yogyakarta)”, Jurnal Teknik Sipil No. XVIII/3, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Tjiktjik, W.S, 2010, “Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Dini Pada Perkerasan Jalan”, Bandung.