Analisa Biaya Operasional Kendaraan Akibat Pemakaian Badan Jalan Yang Bersifat Pribadi (Studi Kasus : Penutupan Jl. Wakaaka Dengan Pemilihan Rute Melalui Jl. Hayam Wuruk, Kota Baubau)
DOI:
https://doi.org/10.55340/jmi.v9i2.661Keywords:
penutupan jalan, pemakaian badan jalan, Nilai BOKAbstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Nilai kerugian yang dialami pengendara pada saat melewati jalur alternatif ketika jalur utama ditutup, penutupan jalan bersifat pribadi tersebut tepatnya di Kelurahan Kaobula Jl. Wakaaka untuk mengetahui Nilai BOK terhadap pengendara dengan melakukan survey pada lokasi penelitian. Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dihitung dengan menggunakan metode Pacific Consultant International (PCI) digunakan untuk menghitung Biaya Operasional Kendaraan di Indonesia. Perhitungan dengan metode PCI ini berdasarkan kecepatan tempuh bergerak yang melewati ruas jalan yang akan ditinjau. Perhitungan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) dengan metode PCI ini meliputi dua biaya yaitu biaya tetap (standing cost atau fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost atau running cost). Dari hasil survei pencatatan volume lalulintas yang telah dilakukan pada ruas Jl. Hayam Wuruk adalah sebesar Rp. 3.211.626,27/hari. Nilai BOK pada ruas Jl. Hayam Wuruk ini dibandingkan dengan Nilai BOK pada ruas Jl. Wakaaka jelas jauh lebih besar sehingga pada saat terjadi kegiatan penutupan jalan pada ruas Jl. Wakaaka pengendara tentu akan melewati jalur alternatif dengan memperoleh kerugian niali BOK yaitu sebesar Rp. 536.063,04/hari.
Downloads
References
Budi D. Sinulingga (1999). Kemacetan Lalulintas Jalan Kaligawe, Kota Semarang. Skripsi, tidak diterbitkan, Fakultas Teknik Pembangunan Kota Universitas Diponegoro.
Cahyanto, Rio. 2013. Evaluasi Kinerja Jalan Dan Mengidentifikasi Penyebab Kemacetan.Bandar Lampung Universitas Lampung.
Clarkson H. Oglesby & R. Gary Hicks. Teknik Jalan Raya (ahli bahasa), Jakarta: Erlangga 1999.
Chairul Mubin (2011). Analisa Biaya Operasi Kendaraan Jenis Sepeda Motor. Teknik Sipil Universitas Indonesia.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta;
Direktorat Jendral Bina Marga, (1990), Panduan Penentuan Klasifikasi Fungsi Jalan di Wilayah Perkotaan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.;
Edward K. Morlok (1991). Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi. Erlangga: Jakarta;
Erizal. (2003). Evaluasi Kinerja Ruas Jalan Arteri Primer (Ruas Jalan Sudirman Kota Bekasi). Thesis, Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.
Khisty C. Jotin & B Kent Iall (2006), Dasar-Dasar Rekaya Transportasi, Penerbit Erlangga Jakarta;
Koloway, Barry. (2009). Kinerja Ruas Jalan Perkotaan Jalan Prof Dr. Satrio DKI Jakarta. Skripsi, Institut Teknologi Bandung. Bandung;
Mutiara Firdausi. (2013). Evaluasi Kinerja Jalan Arteri Primer Jalan Raya Jogja – Solo Di Daerah Istimewa Jogjakarta. Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember;
M. Arrie Rafshanjani (2016). Analisa Biaya Operasional Kendaraan (BOK) Dan Penghematan Waktu Perjalanan (Studi Kasus; Pembangunan Jembatan Lamreung-Lempok, Aceh Besar). Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi,2 (1), 19-28.
Rizani, Ahmad. (2015), Evaluasi Kinerja Jalan Akibat Hambatan Samping (Studi Kasus Jalan Soetoyo S Banjarmasin). Politeknik Negeri Banjarmasin.
Tamin, Ofyar Z. 1997. Perencanaan Dan Permodelan Transportas. Bandung: Teknik Sipil ITB.
Tamin O. Z. (2000). Perencanaan Dan Permodelan Transportasi, Edisi Kedua. Bandung: Institut Teknologi Bnadung.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004
Warpani, Swardjoko (2002). Pengelolaan Lalulintas dan Angkutan Jalan, Bandung: Penerbit ITB;