ANALISA KARATERISTIK BITUMEN CAMPURAN PANAS PADA LAWELE GRANULAR ASPHALT

Authors

  • Laswar Gombilo Bitu Universitas Dayanu Ikhsanuddin

DOI:

https://doi.org/10.55340/jmi.v9i2.662

Keywords:

LGA Tipe 50/30, KAO, Aspal Panas, Uji Marshall

Abstract

Penelitian ini bertujuan  untuk mengetahui  Kadar Aspal Optimal (KAO) dengan menggunakan Lawele Granular Aspahalt (LGA) tipe 50/30 terhadap campuran AC – WC serta untuk mengetahui perubahan nilai karakteristik Marshall terhadap campuran AC-WC dengan menggunakan Lawele Granular Aspahalt (LGA)  tipe 50/30. Dalam penelitian ini, perencanaan benda uji dilakukan dengan menentukan metode trial and error untuk komposisi campuran baik penentuan komposisi agregat maupun penentuan kadar Lawele Granular Asphalt (LGA) tipe 50/30. Variasi Lawele Granular Asphalt (LGA) yaitu: 1%, 2%, 3%, dan 4% dengan nilai kadar aspal optimum sebesar 6,05 % dan setiap variasi terdiri dari lima sampel. Setelah itu dilakukan perencanaan  uji marshall dan diperoleh nilai Density, VIM, VMA, VFB, Stabilitas, Flow, dan MQ.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Affandi, Furqon, (2009). Sifat Campuran Beraspal Panas Dengan Asbuton Butir. Jurnal Jalan dan Jembatan, vol.26, No.2.

Balitbang Departemen Pekerjaan Umum. (2007). Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan. Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

Departemen Pekerjaan Umum, (2010). Spesifikasi Umum Bina Marga Divisi 6 Perkerassn Aspal, 2010 (Revisi 3).

Direktorat Jendral Binamarga, (2014), Spesifikasi Umum Direktorat Jendral Bina Marga Edisi 2010 Revisi 3 Divisi 6, Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta.

Hermadi, Madi. (2009). Peluang dan Tantangan Dalam Penggunaan Asbuton Sebagai bahan Pengikat Pada Perkerasan jalan. Jurnal Jalan dan Jembatan.

Kasetriani, D. N. Nira. (2011). Karakteristik Marshall dengan Bahan Tambah Limbah Plastik pada Campuran Split Mastic Asphalt (SMA), Universitas Atma Jaya, Yogyakarta.

Khairudin, Ali. (1989). Split Mastic Asphalt Bisa Atasi Kelemahan Aspal Beton. Majalah Teknik Jalan dan Transportasi, No. 066.

PT. Putindo Bintech, Modifikasi Asbuton Dalam Konstruksi Jalan, PT. Putindo Bintech, Buton.

Puslitbang Departemen Pekerjaan Umum. (2007). Spesifikasi Umum Bidang Jalan dan Jembatan. Balitbang Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.

Raharjo, S. Budi. (1997). Pengaruh Kadar Variasi Aspal Pada Split Mastic Asphalt, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

S, Syamsir Alam, (2016). Perbandingan Penggunaan Lawele Granular (LGA) AspalLaweleTipe 50/30 dan Aspal Lawele Tipe 5/20. Sebagai Bahan Campuran Ac-Wc AsbutonPanas.

Standar Nasional Indonesia 03 – 6388 – 2000, 2000, Spesifikasi Agregat.

Standar Nasional Indonesia 03 – 6441 – 2000, 2000, Aspal Minyak.

Standar Nasional Indonesia 03 – 1968 – 1990, 1990, Analisa Saringan Agregat.

Standar Nasional Indonesia 03 – 1969 – 1990, 1990, Berat Jenis dan Penyerapan Agregat.

Standar Nasional Indonesia 03 – 4142 – 1996, 1996, Bahan Lolos Saringan 200.

Standar Nasional Indonesia 03 – 2417 – 1991, 1991, Abrasi dengan Mesin Los Angeles.

Sukirman, Silvia. (1992). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Penerbit Nova, Bandung

Sukirman, Silvia. (2003). Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Tahir, Anas. (2011), Kinerja Campuran Split Mastic Asphalt (SMA) yang Menggunakan Serat Selulosa Alami Dedak Padi, Universitas Tadulako, Palu.

Young, J.Francis., Mindess, Sidney, Gray, Robert J., & Bentur, Arnon.(1998(, The Science and Technology of Civil Engineering Materials. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Downloads

Published

2020-10-27