Pengaruh Penggunaan Air Kelapa Terhadap Kuat Tekan Beton
DOI:
https://doi.org/10.55340/jmi.v11i1.790Keywords:
Beton, Air Kelapa Tua, Kuat TekanAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai kuat tekan pada umur 3, 7, dan 28 hari yang dihasilkan akibat substitusi air kelapa tua dengan perbandingan 5%, 10%, dan 15% pada campuran beton. Penelitian ini menggunakan 4 variasi komposisi yaitu, beton normal tanpa substitusi air kelapa dan substitusi air kelapa tua 5%, 10%, dan 15% terhadap berat air. Pengujian ini meliputi uji karakteristik dan kuat tekan beton dilakukan pada umur 3 hari, 7 hari dan 28 hari. Pada uji kuat tekan digunakan benda uji silinder dengan dimensi sampel 15 cm x 30 cm. Setiap komposisi dibuat 9 sampel total keseluruhan 36 sampel. Hasil dari nilai uji kuat tekan normal umur 3 hari 80,80 kg/cm2, umur 7 hari 131,39 kg/cm2, dan umur 28 hari 202,00 kg/cm2. Persentase 5% hasil uji kuat tekan umur 3 hari 55,79 kg/cm2, umur 7 hari 90,61 kg/cm2, dan umur 28 hari 139,47 kg/cm2. Adapun persentase 10% hasil uji kuat tekan umur 3 hari sebesar 64,25 kg/cm2, umur 7 hari 104,46 kg/cm2, dan umur 28 hari 160,64kg/cm2, serta persentase 15% hasil uji kuat tekan umur 3 hari 80,41 kg/cm2, umur 7 hari 130,63 kg/cm2, dan umur 28 hari 201,04 kg/cm2. Dari hasil rata-rata uji kuat tekan umur 28 hari persentase 5%, 10%, dan 15% mengalami penurunan berkisar 30,96% - 0,48% terhadap nilai kuat tekan beton normal.
Downloads
References
Annual Book of ASTM Standars, (2002). ASTM C 31. Practice for Making and Curing Concrete Test Speciments in the Field. ASTM Internasional, West Conshohocken, PA.
Armeyn, (2015). Pengaruh Air Limbah Pada Adukan Beton Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Jurnal SIMETRIS, 2(1),25-33.
Bragmann, C.P and Goncalves, M.R.F, (2006). Thermal Insulators Made With Rice Husk Ashes: Production and Correlation Between Properties and Microstructure. Department of materials. Brasil : School of Engineering, Federal University of Rio Grande do Sul.
Cotton.F.A. and Walkinson, G.1, (1989). Kimia Anorganik. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
Departemen Pekerjaan Umum. LPMB. (1991) Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Normal. SK SNI T-15-1990-03. Cetakan Pertama, Bandung : DPU- Yayasan LPMB
Departemen Pekerjaan Umum. LPMB. (1989). Metode Pengujian Slump Beton. SK SNI M-12-1989-F. Bandung : DPU- Yayasan LPMB,.
Departemen Pekerjaan Umum. LPMB. (1989) Spesifikasi Agregat Sebagai Bahan Bangunan. SK SNI S-04-1989-F. Bandung: DPU- Yayasan LPMB
Departemen Pekerjaan Umum. LPMB. Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. SK SNI-03-1974-1990, Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum,:
Departemen Pekerjaan Umum, (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI 1971), Bandung: Departemen Pekerjaan Umum,:
Mulyono, Tri, 2004. Teknologi Beton, Yogyakarta: Penerbit Andi.
Roy Candra Kusuma, (2017). Pengaruh Pemakaian Air Limbah Bekas Celupan Batik Untuk Pembuatan dan Perawatan Beton Terhadap Kuat Tarik dan Kuat Tekan Beton. Jurnal SIMETRIS, 9(1), 211-218.
Tjokrodimuljo, K., (1996), Teknologi Beton, Yogyakarta: Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada,
SNI 2417-2008. Cara Uji Keausan Agregat dengan mesin Abrasi Los Angles.Pustran-Balitbang Pekerjaan Umum.
SNI 03-1970-1990. Metode Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat
Halus. Pustran-Balitbang Pekerjaan Umum.