JEJAK-JEJAK KOLONIAL DI BINONGKO
Keywords:
Jejak, kolonial, binongkoAbstract
Binongko merupakan saah satu wilayah di gugusan kepulauan tukang besi yang saat ini dikenal dengan nama kabupaten Wakatobi. Pulau Binongko pada masa silam merupakan salah satu daerah di wilayah kesultanan Buton, yang memproduksi rempah-rempah khususnya cengkeh dan pala. Posisi binongko yang sangat strategis yang merupakan salah satu jalur pelayaran yang menghubungkan dari arah timur kea rah barat Nusantara ataupun sebaliknya memungkinkan wilayah ini menjadi tempat persinggahan. Disamping itu keberadaan cengkeh dan pala yang merupakan komoditas perdagangan internasional pada zamannnya menjadikan pulau Binongko menjadi sasaran para pedangan khususnya bangsa Eropa. Kesepakatan antara Buton dan Belanda menjadikan komoditas cengkeh dan pala di Pulau Binongko menjadi daya Tarik Belanda untuk berada di Pulau Binongko sehingga meninggalkan jejak-jejak keberadaann bangsa Belanda
Downloads
References
Abdulgani, Roeslan. 1957. Nasionalisme Asia. Jakarta: Prapanca.
Kartodirdjo, Sartono. 1982, Pemikiran Dan Perkembangan Historiografi Indonesia Suatu Alternatif. Jakarta: Gramedia.
Majalah Wolio Molagi Edisi III, tahun 1999.
Rabani, La Ode. 2010, Kota-kota Pantai di Sulawesi Tenggara. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Rahman Hamid, Abdul dan Muhammad Saleh Madjid. 2011, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Ricklefs, M.C. 2007, Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gadjah Mada Universiry Press.
Risal. 2009, Dampak Perjanjian Asyikin-Brugman 1906 terhadap Kesultanan Buton, skripsi Baubau: FKIP Unidayan.
Rubli. 1998, Dampak Perjanjian Antara La Elangi Sultan Dayanu Ikhsanuddin dengan Komandeur Appolonius Schoot tahun 1613 terhadap eksistensi Kesultanan Buton, skripsi Baubau: FKIP Unidayan.
Schoorl, Pim. 2003, Masyarakat, Sejarah dan Budaya Buton, Jakarta: Penerbit Djambatan bekerjasama dengan Perwakilan KITLV.
Soekanto, S. 1987. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Suhartono, 1994. Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi 1908-1945. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zahari, A.M dkk. 1977, Sejarah dan Adat Fiy Darul Butuni (Buton), Jakarta: Balai Pustaka.
Zuhdi, Susanto. 2010, Sejarah BUTON Yang Terabaikan Labu Rope Labu Wana, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.