Eksistensi Pomanduno pada Masyarakat Lipu-Katobengke
Keywords:
eksistensi pomandunoAbstract
Masalah penelitian ini: 1) bagaimana latar belakang munculnya pomanduno pada masyarakat Lipu-Katobengke; 2) bagaimana eksistensi pomanduno pada masyarakat LipuKatobengke;dan 3) apa saja faktor yang mempengaruhi berkurangnya pomanduno padamasyarakat Lipu-Katobengke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) latar belakang munculnya pomanduno pada masyarakat Lipu-Katobengke; 2) eksistensi pomanduno pada masyarakat Lipu-Katobengke; 3). faktor-faktor yang mempengaruhi berkurangnya pomanduno pada masyarakat Lipu-Katobengke. Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan sosial budaya. Sumber data penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Instrumen penelitian yaitu pedoman wawancara, alat tulis, alat perekam, dan kamera digital. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) latar belakang munculnya pomanduno bermula dari didatangkannya pembuat gerabah oleh Sultan Murhum dari daratan Muna untuk membuat kebutuhan kesultanan yang ditempatkan di Kakota-kota, dimana merupakan tempat yang dilalui leluhur masyarakat Lipu-Katobengke untuk mencari kerang-kerangan di sekitar pantai. Kemudian aktitivas pembuat gerabah dilihat oleh leluhur masyarakat Lipu-Katobengke dan dari situlah mereka mulai belajar membuat gerabah. Versi lain menyatakan bahwa pomanduno memang sudah berasal dari leluhur orang-orang Lipu-Katobengke. 2). Eksistensi pomanduno di Lipu-Katobengke pada zaman dulu hampir setiap rumah terdapat pomanduno. Selain berkebun, masyarakat juga membuat gerabah (pomandu), bahkan anak-anak juga melibatkan diri. Dari sinilah muncul bibit-bibit baru seorang pomanduno. Seiring berjalannya waktu pomanduno semakin hari semakin berkurang, dan kini dapat dikatakan sebagai generasi terakhir. 3). Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya pomanduno ada dua yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal terdiri atas usia, alih profesi, tidak berjalannya proses pewarisan dan pendidikan, sedangkan faktor eksternal terdiri atas bahan baku, permintaan pasar yang menurun, dan penggunaan perabot dapur berbahan plastik dan logam.
Downloads
References
Bellwood, Peter. 2000. Prasejarah Kepulauan Indo-Malaysia: Edisi Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
https://locita.co/esai/generasi-terakhir-pembuat-gerabah-di-pulau-buton.
Koentjaraningrat. 1983. Kebudayaan Mentalis dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Ma’mun, Syarif. 2014. Demokrasi Lokal Darul Butuuni. Kolaka: USN Press.
Oka, I.b. 1975. Keramik Tradisional Bali. Denpasar: Sasana Budaya.
Uza, Hanizu. 2014. Tradisi Pembuatan Gerabah Di Katobengke. Skripsi. Baubau: Universitas Dayanu Ikhsanuddin.
Yudosaputro, W. 1983. Seni Kerajinan Indonesia. Jakarta: Departemen P dan K.
Zaadi, La Umbu. 2018. Kamus Lengkap: Katobengke-Indonesia-Inggris. Semarang: Al-Qalam.