PENUMPASAN PEMBERONTAKAN DI/TII DI PULAU KABAENA
Keywords:
Pemberontakan, DI/TII, Pulau KabaenaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Latar belakang masuknya
DI/TII di Kabaena dan Dampak yang ditimbulkan akibat Gerakan DI/TII di
Kabaena. Sumber yang digunakan terdiri dari sumber primer berupa
arsip/dokumen, dan sumber sekunder berupa artikel, buku, majalah, jurnal,
yang diperoleh dari laporan-laporan hasil penelitian
Beberapa temuan pokok penelitian ini, adalah; Pertama adalah kondisi
wilayah pulau Kabaena yang dikelilingi oleh laut, ini akan menyelamatkan
pasukan DI/TII dari pasukan brimob yang akan melakukan penumpasan di setiap
wilayah Sulawesi Tenggara. Di samping itu, Kabaena yang wilayahnya
dominan gunung dan hutan, ini akan dijadikan sebagai tempat yang sangat
strategis untuk persembunyian gerilyawan pasukan DI/TII. Selain letak
geografis, faktor penunjang lainnya karena banyaknya migrasi suku Bugis di
pulau Kabaena, ini akan mempermudah pasukan DI/TII dalam berinteraksi
dengan masyarakat sehingga akan mempermudah untuk melakukan perekrutan
pasukan. Gerakan DI/TII pertama kali masuk di Kabaena melalui di Kolaka
Utara. Setelah itu mulai meluas hingga di Boepinang, kemudian masuk di
Poleang ini dikarenakan adanya penumpasan yang dilakukan oleh pasukan
brimob, selain itu banyaknya migrasi suku Bugis di daerah tersebut
menjadikan gerakan DI/TII menyebar dengan cepat hingga Kasipute dan
meluas di Kabaena. KeduaDampak dari gerakan DI/TII di Kabaena adalah
mengungsinya masyarakat akibat menghindari perekrutan pasukan DI/TII.
Akibatnya pasukan DI/TII mulai melakukan penyimpangan seperti perampokan,
pembakaran, penculikan. Selain itu, dampak lainnya adalah mengungsinya
masyarakat secara besar-besaran dari tempat-tempat yang tidak aman yang
menjadi basis gerilyawan ke daerah yang lebih aman, seperti mengungsi di
hutan atau ke Baubau atau ke daerah yang dikuasai oleh brimob.
Downloads
References
Gonggong, Anhar. (1992). Abdul Kahar Muzakkar, dari Patriot hingga
Pemberontak. Jakarta: PT Grasindo.
Hamid, Abd. Rahman. (2008). Kahar Mdzakar Di Persimpangan Jalan.
Pustaka Pelajar.
Kuntowijoyo. (1994). Metodologi Sejarah. Yogjakarta: Tiara Wacana.
Madjid & Wahyudi. (2014). Ilmu Sejarah : Sebuah Pengantar. Jakarta:
Prenada Rosdakarya.
Nugroho, Notosusanto. (1978). Masalah Sejarah Kontemporer. Jakarta:
Yayasan Indayu.
Pranoto, Suhartono. W. (2014). Teori dan Metodologi Sejarah.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sillars Harvey, Barbara.(1989). Pemberontakan Kahar Muzakkar: dari Tradisi
ke DI/TII (Terj). Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Singh, Rajendra. (2001). Social Movements, Old and New: a PostModernist Critique. NewDelhi/Thousand Oaks/London: Sage
publications.
Tarrow, Sidney. (1998). Social Movements and Contentious Politics.
Cambridge: Cambridge University Press.
Van Bemmelen, Sita, Raben, Remco. (2011). Antara Daerah dan
Negara: Indonesia Tahun 1950‑an. Pembongkaran Narasi Besar
Integrasi Bangsa,
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, KITLV-Jakarta.
Wilson, John. (1973). Introduction to Social Movements. New York: Basic
Books.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Jurnal Pendidikan Sejarah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.