Pengaruh Kedalaman Penanaman Rumput Laut Eucheuma Cottonii dengan Metode Rakit Gantung (RATU) Terhadap Prevalensi Serangan Penyakit Ice-Ice

Authors

  • WaOde Safia Universitas Dayanu Ikhsanuddin

DOI:

https://doi.org/10.55340/aqmj.v8i1.414

Keywords:

rumput laut, prevalensi, kedalaman, rakit gantung

Abstract

Rumput laut merupakan salah satu komoditi ekspor yang bernilai ekonomi tinggi. Salah satu jenis rumput laut yang bernilai ekonomis penting dan sudah sejak dulu diperdagangkan adalah Eucheuma sp. yang paling banyak dibudidayakan adalah jenis Eucheuma cotonii. Salah satu masalah utama yang menyebabkan rendahnya volume produksi budidaya rumput laut Eucheuma cotonii adalah infeksi penyakit ice-ice. Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui prevalensi serangan penyakit ice-ice rumput laut (Eucheuma cottonii) dengan menggunakan metode rakit gantung pada kedalaman yang berbeda. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu rumput laut jenis Eucheuma cotonii yang diperoleh dari petani rumput laut Desa Doda Bahari, Kecamatan Sangia Wambulu, Kabupaten Buton Tengah. Metode budidaya yang digunakan adalah metode rakit gantung (Ratu) yang terbuat dari pipa paralon yang dirangkaikan membentuk persegi panjang dengan ukuran 4 m x 2 m. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), 3 perlakuan kedalaman (A : 0,5 m, B : 1 m, dan C : 2 m), dan 3 kelompok (kelompok I = Lokasi yang dimulai dari batas pantai (surut terendah), kelompok II = 100 meter dari kelompok I, kelompok III = 100 meter dari kelompok II. Untuk mengetahui pengaruh kedalaman dengan metode rakit gantung terhadap prevalensi penyakit ice-ice pada rumput laut Eucheuma cotonii menggunakan Analisis Of Varian (ANOVA) dan jika hasil analisis berpengaruh nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT).  Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi penyakit ice-ice terendah terjadi pada perlakuan A (kedalaman 0,5 m) dan prevalensi tertinggi terdapat pada perlakuan C (kedalaman 2 m). Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa penempatan rakit gantung pada kedalaman yang berbeda berpengaruh nyata terhadap prevalensi penyakit ice-ice rumput laut (Eucheuma cotonii). Parameter kualitas air berupa suhu, pH, salinitas, kedalaman, kecerahan, kecepatan arus dan nitrat masih layak untuk pertumbuhan rumput laut, kecuali fosfat tidak layak untuk pertumbuhan rumput laut.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anggadiredja JT, Zatnika A, Purwoto H, dan Istini S. 2009. Rumput Laut. Penebar Swadaya (ID). Jakarta : 2-30.

Arisandi A, dan Farid A. 2014. Dampak Faktor Ekologis Terhadap Sebaran Penyakit Ice-Ice. Jurnal Kelautan. Volume 7, No. 1. Program Studi Ilmu Kelautan. Universita Trunojoyo. Madura.

Aslan LM. 2006. Budidaya Rumput Laut. Kanisius. Yogyakarta : 1-17. Ditjenkanbud. 2004. Profil Rumput Laut Indonesia. Jakarta:13.

Gaspersz V. 1991. Metode Perancangan Percobaan. Untuk Ilmu-ilmu Pertanian, Ilmu Teknik dan Biologi. CV. Armico. Bandung.

Indriani H dan Sumiarsih E. 2003. Budidaya, Pengelolaan dan Pemasaran Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta : 15-31.

Khasanah U. 2013. Analisis Kesesuaian Perairan Untuk Lokasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cotonii Di Perairan Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. UNHAS. Makassar.

Khotimah H. 2017. Studi Berbagai Metode Budidaya Terhadap Prevalensi Penyakit Ice-ice Rumput Laut. Skripsi. Program Studi Budidaya Perairan. Universitas Dayanu Ikhsanuddin. Baubau.

Musa N, dan Wei LS. 2008. Bacteria attached on cultured seaweed Gracilaria changii at Mangabang Telipot, Terengganu. Academic Journal of Plant Sciences,1(1), 01-04.

Nugroho E, dan Kusnendar E. 2015. Agribisnis RumputLaut. Penebar Swadaya. Jakarta.

Prihaningrum A, Meiyana, dan Evalawati. 2001. Biologi Rumput Laut; Teknologi Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii). Petunjuk Teknis.

Rusdani MM. 2013. Analisa Laju Pertumbuhan dan Kualitas Karaginan Rumput Laut Kappaphycus alvarezii yang Ditanam pada Kedalaman Berbeda [tesis]. Bogor (ID): IPB.

Soenardjo N. 2011. Aplikasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cotonii (Weber van Bosse) Dengan Metode Jaring Lepas Dasar (Net Bag) Model Cidaun. Jurnal Buletin Oseanografi Marina. Vol.1 36-44.

Sudjiharno. 2001. Teknologi Budidaya Rumput Laut. Balai Budidaya Laut. Lampung.

Sulistijo. 2002. Penelitian Budidaya Rumput Laut (Algae Makro/ Seaweed) di Indonesia. Pidato Pengukuhan Ahli Peneliti Utama Bidang Akuakultur Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Sulistiyowati E. 2015. Pengaruh Umur Panen dan Metode Penjemuran Terhadap Mutu Fisik Rumput Laut Eucheuma cotonii sp. Skripsi. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Susilowati T, Rejeki S, Dewi EN, dan Zulfitriani. 2012. Pengaruh Kedalaman terhadap pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cotonii) yang Dibuudidayakan Dengan Metode Longline di Pantai Mlonggo, Kabupaten Jepara. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 8. No. 1.

Vairappan, 2006. Seasonal Occurrences of Epiphytic Algae on the Commercia;;y Cultivated Red Alga Kappaphycus alvarezii (Solieriaceae, Gigartinales, Rhodophyta). Journal of Applied Phycology, 18: 611-617.

Downloads

Published

2021-04-01

How to Cite

Safia, W. (2021). Pengaruh Kedalaman Penanaman Rumput Laut Eucheuma Cottonii dengan Metode Rakit Gantung (RATU) Terhadap Prevalensi Serangan Penyakit Ice-Ice. AquaMarine (Jurnal FPIK UNIDAYAN ), 8(1), 20-26. https://doi.org/10.55340/aqmj.v8i1.414