Hubungan antara Self-Esteem dan Penalaran Moral dalam Pembelajaran Matematika
DOI:
https://doi.org/10.55340/japm.v9i1.1141Kata Kunci:
self-esteem, penalaran moralAbstrak
Rumusan masalah dalam peneltian ini apakah terdapat hubungan antara Self-Esteem dan penalaran moral dalam pembelajaran matemtaika pada siswa SMP Negeri 8 Baubau? Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara Self-Esteem dan penalaran moral dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Baubau. Jenis peneltian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode Ex-post Facto, dimana populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Baubau dengan jumlah 80 siswa yang tersebar dalam 3 kelas. Dalam penelitian ini digunakan sampel dari semua anggota populasi kelas VIII. Instrumen yang digunakan berupa angket tentang respon siswa dalam hubungan antara Self-Esteem dan penalaran moral dalam pembelajaran Matematika. Dalam peneltian ini dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi. Dari hasil teknik korelasi, penelitian Self-Esteem (X) terhadap penalaran moral (Y) menghasilkan nilai signifikansi pada 0,000 < 0,05, sehingga dapt disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Self-Esteem (variabel bebas) dan penalaran moral dalam pembelajaran matematika (variabel terikat). Hasil output SPSS juga menghasilkan person correlation adalah 0,983. Hal ini menunjukkan kedua variabel tersebut memiliki korelasi sempurna sesuai pedoman derajat hubungan nilai Pearson Correlation dari 0,81 – 1,00 (berkorelasi sempurnah). Hal ini menunjukkan bentuk kedua variabel memiliki hubungan yang positif. Dengan demikian, keputusan hipotesis yang dapat diambil yaitu terdapat hubungan antara Self-Esteem dan penalaran moral dalam pembelajaran matematika pada siswa SMP Negeri 8 Baubau.
Unduhan
Referensi
Anton. M. (2013). Dasar-Dasar Menajemen. Cet.1. Bandung Pustaka Setia
Adriansyah, M. A. (2013). Pengaruh Harga Diri Dan Penalaran Moral Terhadap Perilaku Seksual Remaja Berpacaran. Psikostudia: Jurnal Psikologi, 1-9.
Dolnicar, S. et al. Scholar. (1997). (4). Why We Need the Journal of Interactive Advertising vol. 3 45
Gunarsa & Gunarsa. (1986). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hawadi, R. A. (2004). Akselerasi : A-Z Program Percepatan Belajar Dan Anak Berbakat Intelektual. Jakarta: Grasindo.
Imam Ghazali. (2018). Cara Memperoleh Hidayah Allah. Surabaya CV. Pustaka Media
Jais E, Rezky R, Siombiwi S. (2019). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Rasa Takut Siswa akan Kegagalan dalam Mempelajari Matematika. MANDALIKA Mathematics and Educations Journal. 1(2):95.
Mohammad Asikin, I. J. (2013). Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa SMP Dalam Setting Pembelajaran Rme (Realistic Mathematics Education). Unnes Journal of Mathematics Education Research 2, 204–213.
Riyadi RN. (2020). Psikologis Klinis Dewasa. (Hardani H. W, ed.). Erlangga.
Rahmatia, Artati Iriana, and Wa Sarido. 2019. “Efektivitas Penggunaan Media Video Tutorial Sebagai Pendukung Pembelajaran Matematika Terhadap Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Baubau.” Jurnal Akadenik Pendidikan Matematika 5(2):90–93.
Sardin, S. (2015). “Perbandingan Keefektifan Pembelajaran Guided Inquiry Dan Problem Solving Ditinjau Dari Prestasi Belajar Peluang, Kemampuan Penalaran, Dan Sikap Siswa Terhadap Matematika.” PYTHAGORAS: Jurnal Pendidikan Matematika 10(2):189.
Samosi, A. (1992). Seni berfikir kreatif. Jakarta: Erlannga.
Sudjana. (2002). Metode statistika. Bandung: Tarsito.
Supranto, M.A. (2009). Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wardani, E. P. & Yunarti, T. (2015). Meningkatkan Self-Esteem dan Prestasi Belajar Matematika Siswa melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Matematika dan Pendidikan Matematika 511–516
Yuniarrahmah E, Rachmah DN. (2016). Pola Asuh Dan Penalaran Moral Pada Remaja Yang Sekolah Di Madrasah Dan Sekolah Umum Di Banjarmasin. Jurnal Ecopsy, 1(2), 43-50.