Analisis Kemampuan Numerasi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) ditinjau dari Adversity Quotient (AQ)

Penulis

  • Heru Agni Setiaji UIN Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto; IAIN Kudus
  • Muhammad Azmi Nuha IAIN Kudus
  • Waskita Ahmad Nuron IAIN Kudus

DOI:

https://doi.org/10.55340/japm.v10i2.1658

Kata Kunci:

kemampuan numerasi, asesmen kompetensi minimum (AKM), adversity question (AQ)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Adversity Question (AQ) terhadap kemampuan numerasi siswa SMP dalam dalam menyelesaikan soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan analisis kemampuan numerasi siswa ditinjau dari Adversity Quotient-nya. Pelaksanaan penelitian dilakukan di SMP Negeri 4 Semarang dengan jumlah sampel 157 siswa kelas VIII. Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (mix method) dengan tipe The Explanatory Sequential Design. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara AQ terhadap kemampuan numerasi siswa SMP dalam dalam menyelesaikan soal AKM. Hal ini dibuktikan dengan pengujian dua variabel yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi variabel AQ kurang dari dari α dengan nilai 0.000 (0.000 ≤ 0.05). Persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh Ŷ = 20.731 + 0.318X. Hal ini menyatakan bahwa setiap penambahan satuan nilai AQ (X), maka nilai kemampuan numerasi siswa (Y) bertambah sebesar 0.318.  Koefisien determinasi diperoleh sebesar 0.342 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh AQ terhadap kemampuan numerasi siswa sebesar 34.2% sedangkan sisanya 65.8% dipengaruhi oleh variabel-lain. Adapun kemampuan numerasi siswa dalam menyelesaikan soal AKM pada masing-masing kategori AQ diperoleh hasil sebagai berikut: 1)  Kemampuan numerasi siswa dengan kategori Quitter hanya sampai pada proses kognitif pemahaman dengan baik, namun pada  proses kognitif penerapan belum maksimal, sehingga siswa Quitter  tidak sampai pada proses kognitif penalaran. 2) Kemampuan numerasi siswa dengan  kategori Camper sampai pada proses pemahaman dengan baik, begitu juga pada proses kognitif penerapan, namun pada proses penalaran belum maksimal. 3) Kemampuan numerasi siswa dengan  kategori Climber pada proses pemahaman, penerapan dan penalaran sudah maksimal.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Asrijanty, P. .(2020). AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran. Pusat Asesmen Dan Pembelajaran Badan Penelitian Dan Pengembangan Dan Perbukuan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 1–37.

Ayuningtyas, N., & Sukriyah, D. (2020). Analisis Pengetahuan Numerasi Mahasiswa Matematika Calon Guru. Matematika Dan Pendidikan Matematika, 9(02), 237–247.

Cahyana, Ade. (2020). “Prospek AKM Dan Survei Karakter: Memperkuat Basis Praliterasi Dan Pranumerasi Usia Dini.” In Banpaudpnf Kemendiikbud, 1–4. https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/downloadcenter/ProspekAKM dan survei karakter - memperkuat basis_1591186022.pdf

Creswell, J.W., & Plano Clark, V.L. (2011), Designing and Conducting Mixed Methods Research (2nd ed.). Thousand Oaks, CA: Sage Publications, Inc

Ekowati, D. W., Astuti, Y. P., Utami, I. W. P., Mukhlishina, I., & Suwandayani, B. I. (2019). Literasi Numerasi di SD Muhammadiyah. ELSE (Elementary School Education Journal) : Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar, 3(1), 93.

GLN. (2017). Materi pendukung literasi numerasi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Harfiyani, A. P., & D I. (2018). Melalui Budaya Literasi Dalam Konteks. Prosding Seminar Dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2018, 2528–5564, 141–150.

Hawa, A. M., & Putra, L. V. (2018). PISA Untuk Siswa Indonesia. JANACITTA,1 (1)

Janah, S. R., (2019). Pentingnya Literasi Matematika dan Berpikir Kritis Matematis dalam Menghadapi Abad ke-21. In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika (Vol. 2, pp. 905-910).

Kemdikbud. (2016). Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah

Kemendikbud. (2020). Desain Pengembangan Soal Asesmen Kompetensi Minimum. (pp. 1– 125)

Luritawaty, I. P. (2018). Pembelajaran Take And Give Dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis. Mosharafa:Jurnal Pendidikan Matematika , 7 (2), 178-188

Nehru, Nio Awandha. (2019). “Asesmen Komptenesi Sebagai Bentuk Perubahan Ujian Nasional Pendidikan Indonesia: Analisis Dampak Dan Problem Solving Menurut Kebijakan Merdeka Belajar.” Journal of Chemical Information and Modeling 53(9): 1689–99.

OECD. (2019). PISA 2015 Assessment Framework Key Competencies in Reading, Mathematics and Science. Paris: OECD Publishing.

Sardiman, A. M. (2005). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Sari, D. C. (2011). Karakteristik Soal TIMSS. Sumber, 38(42), 386.

Stolz, Paul G. (2000). Adversity Quotient (terjemahan T. Hermaya). Jakarta: Gramedia

Sudarman. (2011). Proses Berpikir Siswa Quitter pada Sekolah Menengah Pertama dalam Menyelesaikan Masalah Matematika. Edumatica, 1 (2), 15-24.

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sunarna, S., Murtiyasa, B., & Kom, M. (2016). Analisis Butir Soal Matematika Berdasarkan Taksonomi TIMSS Pada Ulangan Akhir Semester Gasal Kelas VIII SMP Kabupaten Sukoharjo Tahun 2015/2016 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Supardi. (2013). Pengaruh Adversity Qoutient Terhadap Prestasi Belajar Matematika. Jurnal formatif 3(1):61-71.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2024-11-01

Cara Mengutip

Setiaji, H. A., Nuha, M. A., & Nuron, W. A. (2024). Analisis Kemampuan Numerasi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) ditinjau dari Adversity Quotient (AQ). Jurnal Akademik Pendidikan Matematika, 10(2), 68-75. https://doi.org/10.55340/japm.v10i2.1658

Terbitan

Bagian

Articles